Senin, 31 Januari 2011

Iman, Islam dan Ihsan (Hadits Arba'in)

Dari Umar bin Khattab ra. berkata,
"Suatu ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah saw. tiba-tiba muncullah seorang laki-laki berpakaian putih dan rambutnya hitam kelam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorang pun diantara kami yang mengenalnya. Lalu duduklah ia di hadapan Nabi, lalu kedua lututnya disandarkan pada kedua lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata, "Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam." Rasulullah saw. menjawab, "Islam adalah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya." Orang itu berkata, "Engkau benar." Kami pun heran, ia bertanya lalu membenarkannya.
Orang itu berkata lagi, 'Beritahukan kepadaku tentang iman, Nabi menjawab, "Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir Allah yang baik atau pun yang buruk." Orang itu berkata. "Engkau benar."
Orang itu berkata lagi, 'Beritahukan kepadaku tentang ihsan, Nabi menjawab, "Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika egkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu."
Orang itu berkata lagi, 'Beritahukan kepadaku tentang hari kiamat, Nabi menjawab, "Yang ditanya tidaklah lebih tahu dari pada yang bertanya."
Orang itu pun berkata lagi, 'Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya, Nabi menjawab, "Jika budak perempuan telah melahirkan tuannya, jika engkau melihat orang-orang yang tak beralas kaki, tanpa memakai baju, miskin, dan pekerjaannya menggembala kambing, telah berlomba-lomba mendirikan bangunan yang megah."
Kemudian orang itu pergi, aku pun terdiam. Beberapa saat kemudian Nabi berkata kepadaku, "Wahai Umar, tahukah kamu siapakah orang yang bertanya tadi?" Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Nabi berkata, "Dia adalah malaikat Jibril. Ia datang untuk mengajarkan kepadamu tentang agamamu." (HR. Muslim)

Rabu, 26 Januari 2011

Pahala Amal Tergantung Niatnya (Hadits Arba'in)

Dari Amirul Mukminin Abi Hafsh Umar bin Khattab ra. berkata, Aku mendengar Rosulullah saw. bersabda, 

"Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkan. Barangsiapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya (akan dterima) sebagai hijrah karena Allah dan Rosul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ia cari atau wanita yang ia nikahi, maka ia akan mendapat apa yang dituju."

(Diriwayatkan oleh dua imam ahli hadits: Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairy An-Naisaburi, di dalam kedua kitabnya yang merupakan kitab hadits shahih)

Hadist Arbai'in

Kami menyusun buku ini berdasarkan sebuah hadist yang bersumber dari Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas'ud, Mu'adz bin Jabal, Abu Hurairah, Abu Sa'id Al-Khudriy ra, bahwa Rosulullah saw, telah bersabda, "Barangsiapa di antara umatku hafal empat puluh hadist tentang agamanya, maka pada hari kiamat kelak ia akan dibangkitkan dalam kelompok ahli fikih dan para ulama."

Dalam riwayat lain disebutkan,
"Ia akan dibangkitkan sebagai seorang yang ahli fikih yang alim."
Dalam riwayat Abu Darda' disebutkan,
"Aku akan menjadi pemberi syafa'at dan saksi baginya pada hari kiamat nanti."
Dalam riwayat Ibnu Mas'ud disebutkan,
"Akan dikatakan kepadanya: 'Masuklah surga dari pintu mana saja yang kamu kehendaki.'"
Dalam riwayat Ibnu Umar disebutkan,
"Ia dicatat dalam kelompok para ulama dan dikumpulkan dalam kelompok syuhada."

Berkaitan dengan bab ini, telah banyak ulama yang menyusun buku-buku dengan jumlah yang tak terhitung. Sejauh ini yang saya ketahui, ulama pertama yang menyusun buku empat puluh hadist Nabi adalah Abdullah bin Mubarak, lalu Ibnu Aslam At-Thausi, Hasan bin Sufyan An Nasa'i, Abu Bakar Al-Ajiri, Abu Bakar Muhammad bin Ibrahim Al-Ashfahaniy, Ad-Daruquthniy, al Hakim, Abu Nu'aim, Abdurrahman As-Sulaiminiy, Abu Ustman Ash-shabuniy, Abdullah bin Muhammad Al-Anshariy, Abu Bakar Al-Baihaqiy, dan masih banyak lagi dari ulama salaf maupun ulama khalaf.

Saya telah ber-istikharah kepada Allah dalam mengumpulkan empat puluh hadist ini serta mengambil rujukan dari para imam yang alim dan para ulama.

Para ulama telah sepakat dibolehkannya beramal dengan menggunakan hadits lemah (dha'if) dalam hal keutamaan amal. Namun demikian, bukan berarti hal itu yang menjadi alasan saya, melainkan saya berniat untuk mengamalkan sebuah hadist Nabi saw. "Hendaklah yang hadir dari kalian, menyampaikan kepada yang tidak hadir." Nabi saw. juga bersabda, "Semoga Allah mencerahkan wajah seseorang yang mendengar perkataanku, lalu ia menghafalnya dan mengamalkan seperti apa yang ia dengar."

Sebagian ulama ada yang membukukan empat puluh hadits berkenaan dengan pokok-pokok agama, sebagian yang lain berkenaan dengan cabang-cabangnya, sebagian yang lain lagi berkaitan dengan jihad, zuhud, adab, dan khutbah-khutbah Nabi. Tujuan dari mereka semua adalah baik. Semoga Allah meridhai mereka dalam membukukan hadits-hadits Nabi.

Kemudian saya melihat hadits-hadits lain yang lebih penting dari itu semua, yakni empat puluh hadits yang mencakup semua maksud tersebut. Di antaranya ada yang mencakup separuh dari agama, ada yang sepertiga, dan seterusnya. Saya berusaha untuk mengambil empat puluh hadits ini dari hadits shahih. Sebagian besar saya ambil dari Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, dengan membuang sebagian sanadnya, agar lebih mudah dipahami dan bermanfaat bagi semua kalangan. Insya Allah.

Merupakan suatu keharusan bagi orang-orang yang merindukan kebahagiaan akhirat untuk mengkaji hadits-hadits ini, karena anjuran ketaatan yang dikandungnya. Ini semua akan tampak bagi orang-orang yang mentadabburinya.

Hanya kepada Allah-lah saya menyadarkan diri, dan kepada-Nya pula saya berserah diri. Bagi-Nya segala puji dan hanya dengan kehendak-Nya kita mendapat petunjuk dan perlindungan.

Minggu, 23 Januari 2011

Hadist Arbai'in

Mukadimah
Imam An-Nawawi Rahimahullah

Segala puji bagi Allah, Zat Pemangku Langit dan Bumi, Yang mengatur seluruh makhluk-Nya, Yang mengutus para Rasul sebagai pembawa petunjuk dan menjelaskan syari'at agama dengan keterangan yang jelas dan bukti-bukti yang nyata. Segala puji bagi Alloh atas segala karunia-Nya, dan saya memohon tambahan karunia dan kemudahan dari-Nya  

Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Alloh, tiada sekutu bagi-Nya, Maha Esa lagi Maha Perkasa, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun Dosa. Dan Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan tercinta-Nya, Ia adalah sebaik-baik makhluk yang dikaruniakan kepadanya Al-qur'anul Aziz  sebagai mukjizat istimewa, serta sunnah-sunnah beliau yang menjadi pembimbing bagi orang-orang yang mencari petunjuk-Nya. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi dan Rasul, keluarga mereka, dan para salihin sesudahnya.
Amma ba'du.