Rabu, 18 Juli 2012

Tatanan Kebiasaan Masyarakat Nusantara

Nusantara adalah kata yang sangat pass untuk Indonsia. Sebagai negara kepulauan lagi bermacam-macam suku bangsa. Juga merupakan gabungan dari beberapa kerjaan di masa lalu yang telah sepakat membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia biasa disingkat NKRI.

Istilah Nusantara tersebut tidaklah omong kosong, karena berdasarkan sejarah riil. Kerajaan besar seperti Sri Wijawa, Mojopahit, Demak Bintoro dengan segala peninggalannya sebagai bukti kejayaan masa lalu. Juga dalam perkembangan keyakinan mulai animisme, dinamisme, agama Budha, agama Hindu, agama Nasrani (Kristen atau Katholik) dan agama Islam, berkembang di Nusantara ini tanpa gejolak peperangan berarti secara damai diterima dan dikembangkan oleh masyarakat Indonesia sejak jaman dahulu kala. Patutlah kita berbangga dalam hal ini, tentunya juga harus berusaha melestarikan "Kedamaian" yang telah ditanamkan oleh leluhur.

Sunnguh kreatif nenek moyang kita ini, dilihat dari sikap perbuatan sehari-hari sehingga jadi adat kebiasaan yang luhur. Dalam hal ini dapatlah kita saksikan dari hasil karya mereka berupa tatanan kehidupan yang diwujudkan dalam prasasti-prasasti yang terpahat rapi di dinding Candi Borobudur, Candi Prambanan dan lain-lain. Juga peninggalan yang berupa bangunan Gereja Katedral dan berdampingan dengan Masjid Istiqlal yang dibangun pada juman kemerdekaan. Damailah Bangsaku Sejahteralah Indonesiaku.

Alangkah bahagianya kami generasi masyarakat Nusantara yang telah mempunyai sejarah dan peninggalan berharga. Budi pekerti masa lalu sangatlah penting untuk diajarkan dan dilestarikan oleh anak-anak bangsa di masa sekarang maupun masa datang.

Salam Berkah Sobat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar