Kamis, 01 Desember 2011

Bahasa Jawa oleh Australia & Belanda

Sebagai bangsa Indonesia patutlah bersyukur dan selalu berbangga atas segala peninggalan leluhur Nusantara. Khususnya peninggalan tentang bahasa yang ribuan jumlahnya tersebar di bumi Nusantara ini, bahkan ada satu bahasa yang Go International yaitu Bahasa Jawa dengan tulisan Jawa-nya.

Wajiblah bagi kita orang-orang keturunan "Jawa" untuk ikut melestarikannya dengan cara belajar dan mengajar untuk kita dan keluarga, terus dipraktekan untuk sehari-hari ... Dan kita berterima kasih kepada pejuang-pejuang bahasa Jawa dalam segala karya sastranya, sampai-sampai tercipta "KONGGRES BAHASA JAWA" yang mendunia. Tentu mempunyai alasan yang kuat untuk pelestarian HURUF JAWA karena merupakan karya tingkat tinggi juga di dunia ini, penuh pelajaran luhur tentang budi pekerti tentang AMANAH. Sejarah terciptanya huruf jawa tidak terlepas peran Cerita Rakyat "AJI SOKO" ... kalau penjelasan umum dari cerita guru-guru SD, SMP ... dulu waktu di Mediun, bahkan cerita-cerita perjuangan tanah jawa dari sesepuh yang penulis ketahui.

"HO NO CO RO KO - DO TO SO WO LO - PO DO JO YO NYO - MO GO BO THO NGO" 

These examples are from a school poster I bought in Surakarta. (Huruf Jawa 1)

 

Kongres Bahasa Jawa Dimeriahkan Australia dan Belanda

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Peneliti Bahasa Jawa dari Australia, Suriname (Amerika Selatan), Malaysia, dan Belanda akan mengikuti Kongres Bahasa Jawa V di Surabaya pada 27-30 November.

"Mereka akan menghadiri Kongres Bahasa Jawa V di Surabaya yang dibuka Mendikbud Mohammad Nuh pada 27 November malam," kata anggota panitia bidang dokumentasi, informasi, dan publikasi pada Kongres Bahasa Jawa ke-5 (KBJ-5) Aryo Tumoro di Surabaya, Kamis (24/11).

"Kongres lima tahunan itu juga akan menghadirkan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, Gubernur Jateng H Bibit Waluyo, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X serta para ahli dan budayawan dari ketiga provinsi itu sebagai peserta utama, sedangkan provinsi lain bersifat perwakilan," katanya.
Menurut dia, peserta KBJ-5 mencapai 600 orang, namun pembukaan akan dihadiri sekitar 1.200 orang. Mereka terdiri atas sinden, guru dan dosen/akademisi, mahasiswa, pengarang, budayawan, sastrawan, instansi, dan elemen lainnya.

"Para peserta akan dibagi dalam lima komisi yang membahas 50 makalah yang merupakan makalah terpilih dari 108 makalah yang diterima panitia, namun ada juga 25 makalah yang dimasukkan prosiding, di antaranya makalah peneliti dan pejabat," katanya.

Inti makalah berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Jawa yang mendorong pembentukan karakter melalui budi pekerti mulia dan menghargai kearifan lokal, serta upaya untuk menjadikan Bahasa Jawa sebagai bahasa daerah yang diajarkan di sekolah.

"Sastra Jawa seperti tembang macapat, ilir-ilir Sunan Kalijogo, dan juga dolanan Jawa serta pengembangan Bahasa Jawa di kalangan gereja (Katholik) dan pesantren (Islam) juga akan dikaji dalam KBJ-5, termasuk pemasyarakatan Bahasa Jawa melalui media online," katanya.

Semoga tulisan ini bermanfaaat. Salam Berkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar