Sabtu, 03 Desember 2011

Banjir di Pekayon mengundang Gubernur & Walikota Jaktim

Selamat pagi semua, tgl 1 Desember 2011. DKI Jakarta khususnya masyarakat Gandaria Pekayon Pasar Rebo, kedatangan banjir yang tak terduga-duga yang selama ini sudah biasa terjadi di RW 004 & RW 010. Pada hari ini banjir melanda wilayah baru yaitu di RW 002.

Kejadian banjir ini menyedot perhatian semua masyarakat, bahkan pejabat RT, RW, Lurah, Camat, Walikota, bahkan Gubernur DKI Jakarta Bapak Fauzi Bowo, beliau semua berkenan hadir di kelurahan Pekayon yang lokasinya pojok timur paling selatan Jakarta. Bahkan semua badan terkait hadir juga sebagai wujud kepedulian adanya DKI Satu (1) yang hadir diantaranya POLOSI, TNI, FKDM, RAPI, Satpol PP dengan perahu plastiknya, TAGANA, PMI dengan ambulancenya, Pemadam Kebakaran, tim relawan lainnya. Wartawanpun datang saat kejadian banjir ini.

Banjir yang biasa terjadi di RW 004 & RW 007, ada kejadian yang luar biasa dibanding banjir-banjir sebelumnya. Memang ketegasan aparat sangatlah penting untuk diwujudkan demi keamanan, keselamatan dan ketentraman masyarakat itu sendiri. Berita entah darimana saat penulis meninjau wilayah RT 001 RW 004, mendengar komunikasi petugas TAGANA yang juga anggota FKDM dapat berita sbb : "Dua warga RW 007 hanyut kebawa arus air." .... Berdasar info tersebut kami cross check ke kawan FKDM yang dari RAPI masih diposisi RW 002 bersama aparat kelurahan Pekayon, diantaranya Pak Lurah dan aparatnya, Satpol PP dengan kendaraannya, perahu karetnya sedang menolong masyarakat yang terjebak banjir untuk mendarat, kejadian ini sekitar jam 21:30. .... Beliau juga mendengar kejadian warga RW 007 hanyut.

Setelah RW 002 tuntas menanganinya petugas dan relawan menuju RW 007, karena informasi ini tidak valid jelas lengkap (siapa pengirim, kejadian tepatnya dimana, Tim SAR yang telah dapat telp. ya meraba-raba lokasi untuk evakuasi). Dari komunikasi tersebut penulis meluncur ke RT 010 RW 007 yang sudah langganan banjir, petugas SAR Pekayon dan Pak Lurah Gunawan menuju juga lokasi tersebut. Cari-cari informasi ternyata kejadian di situ tidak valid. Bahkan sangking terburu-burunya petugas sudah menurunkan perahu plastik yang besar dan muat 12 orang tersebut., eee .... ternyata tidak digunakan. ...Bagaimana observasinya?

Pada saat kami lewat kantor RW 007 bersamaan dengan Pak Lurah, pengurus RW 007 menegaskan untuk menarik perahu dibawa ke RT 001 karena lokasi tersebut yang meminta bantu SAR. Dengan info tersebut Pak Lurah intruksi ke Tim Satpol PP untuk membawa kendararaan, perahu dan pasukan mengarah ke RT 001 di deket Masjid Al Makmur yaitu area persawahan tanah kosong yang ada satu rumah menyendiri dengan penghuni kedua orang tua dan satu balitanya. Lagi-lagi disini tampak jelas tidak terkoordinasinya penanganan evakuasi dan tidak ada satu komando pemegang arahan. ...Masyarakat bicara "Pak, perahunya lewat gang sini." .... eee perahu langsung diturunkan ... sampai gang gak bisa masuk .... " Lewat sini Pak" masyarakat menyampaikan .... tidak masuk lagi. Maka perahu dinaikkan mobil lagi. ... Ada beberapa petugas mengerutu ... gimana siiieh. ... Pada akhirnya perahu bisa lewat perkebunan bambu di Jalan Tipar yang mana itupun ... sebagian mental Satpol PP Down, ... apa takut hantu, apa takut basah, .... entah ggak tahulah. Saya salud sama Bapak Sek-cam ... beliau yang mengangkat perahu, turun juga dalam evakuasi, juga ada seorang anggota FKDM dari RAPI yang terjun membantu evajuasi selain Tim TAGANA senior.

Alhamdulillah drama hanyutnya penduduk bisa teratasi ndak sampek korban jiwa. Berita sesungguhnya kami telah klarifikasi ke aparat RT 001, sebenernya bukan hanyut memang saat itu keluarga tersebut tidak mau pindah dari rumahnya. Pada saat hujan sangat deras pengurus RT telah mengajak untuk mengungsi karena debit air yang mengalir di sungai Cipinang sudah deras sekali. Setelah hujan reda sekitar jam 19:30 banjir sudah mulai mendarat semakin tinngi sebagai kiriman Air Bah dari Situ Tipar yang mana sebagi penampungan air hujan dari Mekarsari Cimanggis Depok Jawa Barat, yang lokasi jaraknya hanya sejauh satu kilometer saja.  Dalam hal ini masyarakat sekitarlah yang khawatir terhadap keselamatan keluarga tersebut. Entah siapa yang menelpon SAR ... sehingga aparat SAR kelurahan tidak dapat berita yang betul-betul valid. Apakah beirta inikah yang sampek ke DKI Satu? Ataukah banjir yang di RW 002?

Ini perlu pengembangan selanjutnya, Semoga bermanfaat. Amin. Salam Berkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar