Selasa, 19 Maret 2013

Burungku Berkicau

Dalam bermasyarakat yang harmonis bagaikan burung yang telah jinak berkicau meskipun dalam sangkar, burungku berkicau sebagaimana dia hidup di alam bebas yang telah biasa dijalani. Kicauan yang indah merdu lagi enak didengar telinga dengan nyaman untuk dinikmati.

Suara merdu dari dalam sangkar emas burungku berkicau dengan satu keyakinan tinggi, bahwa suara yang dilontarkan akan diterima dengan baik sang pendengar. Para penikmat melodious voice (suara merdu) adalah sang pemilik burung berkicau itu, dia selalu memberikan perhatian yang cukup terhadap burung peliharaannya untuk sehat dan kuat selalu sehingga dapat berkicau dengan baik.

Kicauan yang dihasilkan adalah nasehat dari hati yang tulus murni seorang agamawan yang benar religius kerohaniannya. Manusia yang beriman bagaikakan burung dalam sangkar, yang penuh percaya diri akan :
  1. Rizki dari Allah yang  selalu mencukupi kebutuhannya.
  2. Karunia perlindungan dari Allah terhadap dirinya dari bahaya yang mungkin datang.
  3. Dipenuhinya bimbingan untuk menjadi manusia yang mengahsilkan karya utama yang bermanfaat dialam diri dan sekitarnya.
  4. Dijadikannya kupu-kupu yang indah setelah keluar dari pertapaannya jadi kepompong, karena orang beriman dalam sangkar itu sebagai batasan gerak langkah dalam hidupnya.
Sungguh banyumurni dalam utama mandiri sejahtera memahami akan sifat dan sikap orang beriman itu selalu memposisikan dalam aturan (sangkar) yang telah ditetapkan oleh Sang Khalik. Semoga jadi manusia yang sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar