Jumat, 15 Maret 2013

Istana Mutiara yang Indah Tiada Tara

Banyumurni, bercermin kasih yang dalam hati sanubari tidak henti terus terpatri. Duhai cintaku yang abadi dalam pelukan, sungguh takkan tergantikan oleh apapun diantara alam langit dan bumi. Kasih tiada habis ditelan jaman sangatlah penting untuk dikuatkan dalam hati kita-kita sebagai anak yang terlahir dari rahimnya. Dengan sepenuh  dalam merawat diri untuk si buah hati yang selalu dinanti bersama kekasih hati dengan dalam memadu kasih untuk Kasih Abadi.

Ada riwayat yang sangat menakjubkan untuk kita simak dengan cermat akan makna Ibu dalam kehidupan ini. Saat pengajian riungan jiping (mengaji kuping atau mendengarkan bacaan serta penjelasan dari sang guru atau kyai) beliau menyampaikan dijaman Kanjeng Nabi Sulaiman As, beliau seorang nabi yang memiliki kekayaan ilmu pengetahuan dan harta benda yang luar biasa tak ada mahluk lain yang diberi kekuasaan melebihi beliau. 

Suatu saat Nabi Sulaiman As berjalan-jalan di tepi samudera luas tiada tara, dari kejauhan beliau melihat di dasar samudera ada cahaya yang terang benderang. Dengan ijin Allah dipanggillah barang yang didasar laut itu untuk mendekat beliau. Dengan kekuasaan Allah yang telah diberikan kepada Nabi Sulaiman As, benda yang bercahaya kemilau tersebut datang dan mendekat. Lama-lama semakin jelas bentuknya adalah Istana Mutiara yang Indah Tiada Tara, dan di dalamnya tergambar seorang pemuda laki-laki yang sedang khusuk sujud saat itu.

Dengan ijin Allah, terjadilah dialog antara Nabi Sulaiman As dengan pemuda itu. 
Nabi bertanya, "Bagaimana kamu bisa berada di tempat yang seindah ini, hai anak muda? Tolong ceritakan padaku asal usulnya."  Karena pemuda itu seorang anak yang soleh dan telah mengerti berhadapan dengan seorang Nabi yang Mulia, dia bercerita apa adanya, "Wahai Nabi Allah, saya bisa berada di Istana Mutiara yang Indah Tiada Tara ini, karrena doa ibuku. Saat beliau tua renta saya selalu menggendong dan memberinya makan dan keperluan lainnya, saya melakukannya dengan tulus iklash hingga beliau berdoa sebelum akhir hayatnya untukku. Doa beliau "Yaa Allah cukupkanlah kebutuhan anakku ini, dan  tempatkanlah dia tidak dilangit dan tidak dibumi, Amin". Begitulah Nabi yang terjadi padaku"  kata pemuda itu selanjutnya.

Pembaca yang budiman mendapatkan pelajaran yang baik untuk kita cermati dan ditiru dalam kehidupan sehari-hari, semoga kita dijadikan orang baik lagi soleh dan solehah. Amin.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar